asalamualaikum wr wb

SELAMAT DATANG :)
salam ukhuwa..
terimakasih sudah mampir ke blog saya, disni saya akan berbagi tentang ilmu2 & informasi yg insyaallah bermanfaat buat kita smua, dsini kalian boleh share atau berkomentar..

Sabtu, 11 Juni 2011

Sabar dan Yakin




Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Sesungguhnya jalan-jalan kebaikan sangat banyak maka hendaknya kita senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh di dalamnya. Seorang mujahid (pejuang) sejati  senantiasa berusaha menegakan agama Allah  di dalam dirinya dan juga di sekitarnya, maka sesungguhnya jalan menuju hal itu adalah sabar dan yakin. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: ‘Aku mendengar Syaikhul Islam rahimahullah berkata:
بالصبر و اليقين تنال الامامة في الدين
Dengan kesabaran dan keyakinan dicapai kepemimpinan dalam agama”, kemudian dia membaca firman Allah,
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar . Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (as Sajdah:24)1
Dan ketahuilah agama kita, agama Islam adalah tinggi, memimpin, dan kuat, maka janganlah lemah dan berputus asa karena lemahnya kaum muslimin dalam satu kurun waktu. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ يُعْلَى
Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi.”2
Namun patut disayangkan sebagian kaum muslimin berputus asa setelah Allah mengujinya dengan segelintir cobaan. Awalnya begitu rajin mempelajari dan mengamalkan sunnah, tidak ada satu pun majelis taklim di sekitarnya yang dia lewatkan, teman-temannya pun tidak sepi dari nasehat-nasehatnya. Seiring berjalannya waktu semangat itu kian memudar, cahaya sunnah di wajahnya mulai meredup dan dirinya pun semakin jauh dari saudara-saudara seimannya, akhirnya future* pun terjadi. Berbagai sebab yang melatarbelakanginnya mungkin saja terjadi, masalah keluarga, jodoh, pekerjaan dan lainnya. Semoga Allah memberi keselamatan dari yang demikian tersebut.
Saudaraku, ketahuilah semua itu hanya ujian atas keimananmu. Allah hanya ingin melihat seberapa besar keimananmu terhadapNya. Bersabarlah atas apa yang menimpamu dan yakinlah dengan pertolongan Allah. Dan jika engkau merasakan ujian itu begitu menyesakkan dada maka ingatlah  apa yang telah disabdakan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabatnya, saat mereka mengadu karena banyak dan beratnya bala musibah:
وَاللهِ لَيُتِمَّ اللهُ هذاَ اْلأَمْرَ…وَلكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُوْنَ
Demi Allah, Allah akan menyempurnakan perkara ini…akan tetapi kamu meminta segera.”3
Benar! Allah pasti menolong agamaNya dan para hambaNya yang komitmen terhadap agamanya. Allah tidak mungkin membiarkan hambaNya selamanya dalam kesedihan dan kesusahan. Allah berfirman,
مَّا كَانَ اللّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى مَا أَنتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىَ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَكِنَّ اللّهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَإِن تُؤْمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini , sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mu’min).“ (Ali ‘Imran: 179)
Sekali lagi wahai saudaraku,
Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu , hanya orang-orang yang bersabar yang akan beruntung lagi disempurnakan atasnya nikmat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)
Semoga bermanfaat, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosulullah serta keluarga dan sahabatnya.

Selesai ditulis di Riyadh, 27 Safar1432 H (31 Januari 2011)
Abu Zakariya Sutrisno
Artikel: www.thaybah.or.id / www.ukhuwahislamiah.com

(*) futur : Secara sederhana maknanya adalah sikap lemah yang timbul pada diri seseorang ketika ia melakukan ibadah, setelah sebelumnya ia bersemangat. Rasulullah saw pernah bersabda pada suatu riwayat terkait masalh futur ini. ”Setiap amal itu ada masa semangat dan masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam sunnah (petunjuk)ku,maka dia telah beruntung. Namun, barangsiapa yang beralih kepada selain itu, berarti ia telah celaka.” (Musnad Imam Ahmad, 2/158-188. Semakna dengannya hadist dari Abu Hurairah, pada kitab Shahih Al-Jami’ As-Shaghir, no. 2147)
Maraji’:
[1]. Tahdzib Madarijus Salikin, manzilah shabr, hal 352. Kami kutib dari artikel الثقة بنصر الله “Yakin Dengan Pertolongan Allah” oleh Mahmud Muhammad al-Khazandar
[2]. Shahih al-Jami’ no 1778 (hasan)
[3]. Shahih Sunan Abu Daud karya Syaikh al-Albani, bab 107, hadits no. 2307/2649

Tidak ada komentar:

Posting Komentar