asalamualaikum wr wb

SELAMAT DATANG :)
salam ukhuwa..
terimakasih sudah mampir ke blog saya, disni saya akan berbagi tentang ilmu2 & informasi yg insyaallah bermanfaat buat kita smua, dsini kalian boleh share atau berkomentar..

Minggu, 17 Juli 2011

MENYAMBUT DATANGNYA BULAN SUCI RAMADHAN DAN KEUTAMAANNYA


Rasulullah saw bersabda: “Di bulan Ramadhan ada lima hal yang diberikan kepada ummatku dan tidak diberikan kepada ummat para nabi sebelumku: pertama, setiap memasuki malam di bulan Ramadhan Allah swt memandang mereka dan setiap orang yang dipandang oleh Allah ia tidak akan diazab oleh- Nya; kedua, ketika memasuki sore hari bau mulut mereka lebih harum dari kasturi di sisi Allah; ketiga, para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka setiap hari dan malam; keempat, Allah Azza wa Jalla berfirman kepada surga-Nya: berhiaslah dan persiapkan kamu untuk peristirahatan hamba-hamba-Ku dari kelelahan dan penderitaan dunia, agar mereka berada di rumah kemulian-Ku; kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa-dosa mereka.” Kemudian seorang sahabat bertanya: Apakah malam itu malam Al-Qadar? Beliau menjawab: “Bukan, tidakkah kamu melihat betapa besar pahala orang-orang yang beramal baik.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 91)
Dalam suatu riwayat dikatakan: ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah saw membebaskan tawanan dan memberi setiap yang meminta.
Dalam suatu hadis dikatakan: Allah swt membebaskan beribu-ribu pembebasan dari neraka di akhir hari-hari Ramadhan ketika berbuka; pada malam Jum’at dan hari Jum’at setiap saat Allah membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka di antara orang-orang yang seharusnya disiksa; dan pada malam dan hari yang terakhir bulan Ramadhan Allah membebaskan sejumlah manusia dari siksa neraka selama bulan Ramadhan.


Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Barangsiapa yang tidak diampuni dosanya di bulan Ramadhan, ia tidak akan diampuni di bulan-bulan berikutnya kecuali ia melakukan kesaksian di Arafah.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Sesungguhnya puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum. Jika kamu berpuasa, hendaknya kamu menjaga lisanmu dari dusta, memejamkan pandanganmu dari yang diharamkan oleh Allah; jangan saling berbantahan, jangan saling menghasud, jangan saling menggunjing, jangan melakukan perpecahan, jangan saling berselisih pendapat (dalam kebohongan bahkan dalam kebenaran), jangan saling memaki, jangan saling mencaci, jangan berlaku zalim, jangan saling mengatakan bodoh, jangan bosan dan lalai untuk berzikir kepada Allah dan shalat.
Bersikaplah diam, sabar, jujur, menghindari orang-orang yang buruk, Jauhi perkataan dusta, permusuhan, buruk sangka, menggunjing, adu-domba. Jadilah kamu orang yang mulia hingga saat-saat hadirnya Shahibuz zaman (sa) sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah sebagai bekal untuk men-jumpai Allah. Kamu harus bersikap damai dan tenang, tunduk dan patuh. Jadilah seorang hamba yang merendahkan diri di hadapan Allah dengan rasa takut dan harap. Wahai orang yang berpuasa, hendaknya kamu mensucikan hatimu dari segala aib, sucikan jiwamu dari segala noda, dan bersihkan tubuhmu dari segala kotoran. Berlepaslah diri kepada Allah dari musuh-musuh-Nya, tuluskan hatimu dalam mencintai-Nya, berpuasalah dari segala larangan-Nya dalam kesunyian dan terang-terangan, takutlah kepada Allah dengan yang sebenarnya dalam kesunyian dan terang-terangan, serahkan dirimu kepada Allah pada hari-hari puasamu, kosongkan hatimu untuk-Nya, dan bagilah dirimu untuk-Nya dalam menjalankan perintah-Nya dan berdoalah pada-Nya. Jika kamu telah menjalankan semua itu, maka kamu adalah orang yang berpuasa karena-Nya dengan puasa yang sebenarnya, dan kamu benar-benar menjalankan apa yang diperintahkan padamu.Tetapi jika sedikit saja kamu menguranginya, maka kamu telah mengurangi puasamu sesuai dengan kadar penguranganmu.”
Imam Ja’far (sa) berkata, ayahku berkata: “Rasulullah saw pernah mendengar seorang perempuan yang memaki pembantunya, lalu Rasulullah saw memanggilnya dengan membawa makanan dan berkata: “Makanlah kamu.” Perempuan itu berkata: Aku puasa ya Rasulallah. Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana kamu berpuasa, sementara kamu memaki pembantumu, sesungguhnya puasa itu tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi Allah menjadikan puasa itu juga menahan diri dari
selain itu, yaitu dari perbuatan dan ucapan yang keji, alangkah lebih sedikitnya nilai puasamu dan lebih banyak kadar laparmu.”
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak ada dalam puasanya kecuali dahaga; dan betapa banyak orang melakukan shalat malam, tetapi tidak ada dalam shalat malamnya kecuali kelelahan. Alangkah baiknya tidur dan berbukanya budak-budak yang baik.
Rasulullah saw bersabda kepada Jabir bin Abdillah: “Wahai Jabir, bulan ini adalah bulan Ramadhan, barangsiapa yang berpuasa pada siang harinya dan berwirid di malam harinya, menjaga perut dan kemaluannya, serta menjaga lisannya, niscaya ia keluar dari dosa-dosanya seperti ia keluar dari bulan ini.”(kitab Mafatihul jinan, bab 2 pasal 3)
Keutamaan beramal dan bersedekah
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, ia memperoleh pahala tanpa mengurangi pahalanya dan dan memperoleh pahala kebaikan yang ia lakukan.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin yang memberi sesuap makanan kepada mukmin yang lain di bulan Ramadhan, Allah akan mencatat baginya seperti pahala orang yang memerdekakan tiga puluh budak yang beriman, dan doanya akan diterima di sisi Allah swt.”
(Mafatihul Jinan: bab 2, pasal 3)
Rasulullah saw bersabda: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung, di dalamnya Allah melipatgandakan kebaikan, menghapuskan keburukan, meninggikan derajat. Barangsiapa yang bersedekah di bulan ini Allah mengampuni dosa-dosanya, barangsiapa yang berbuat baik sampai memerdekakan budaknya Allah mengampuni dosa-dosanya.”
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Sesungguhnya bulanmu ini tidak seperti bulan-bulan yang lain. Jika bulan ini datang kepadamu ia datang dengan membawa keberkahan dan rahmat, jika meninggalkanmu ia meninggalkan dengan membawa dosa-dosamu. Di bulan ini kebaikan dilipatgandakan, dan amal yang baik diterima. Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah dua rakaat di dalamnya, Allah mengampuni dosa-dosanya.”
Kemudian beliau berkata: “Orang yang benar-benar celaka adalah orang yang keluar dari bulan ini, tetapi dosa-dosanya tidak diampuni. Ketika itulah ia menjadi orang yang rugi saat orang-orang yang baik memperoleh keuntungan dari Tuhan Yang Maha Mulia.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 74)
Keutamaan Doa dan Istighfar
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Hendaknya kamu memperbanyak doa dan istighfar di bulan Ramadhan, karena sesungguhnya doa dapat menahan bala’, dan istighfar dapat menghapuskan dosa.” (Al-Faqih 2: 108)
Keutamaan Doa sesudah shalat Fardhu
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa ini (doa ahli kubur) setiap sesudah shalat fardhu di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai hari kiamat.” (Mafatihul Jinan)
Tentang Doa hajat juga disebut doa haji, Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:Doa ini (doa hajat) sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari di bulan Ramadhan, siang dan malam, khususnya pada malam pertama sesudah Maghrib.” (Mafatihul Jinan: bab 2, pasal 3)
Keutamaan Sahur dan doanya
Dalam suatu hadis dikatakan: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang beristighfar dan yang makan sahur di waktu sahur.” (Mafatihul Jinan).
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai setiap doa dari hamba-hamba-Nya yang beriman, maka hendaknya kalian berdoa di waktu sahur sampai terbit matahari, karena saat-saat itu adalah saat dibukanya pintu-pintu langit, dibagikannya rizki, dan ditunaikannya hajat-hajat yang besar.” (Al-Kafi 2: 478)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla jika Ia hendak menimpakan suatu azab kepada penduduk bumi, Ia menyatakan: sekiranya tidak ada orang-orang yang mencintai keagungan-Ku, meramaikan masjid-Ku, dan beristighfar di waktu sahur, niscaya Aku turunkan azab-Ku.” (Al-Wasail 16: 92)
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla jika Ia melihat penduduk suatu bangsa yang sudah berlebihan dalam kemaksiatan dan di dalamnya ada tiga golongan orang-orang yang beriman, maka Allah Jalla jalaluh menyatakan kepada mereka: wahai ahli maksiat, sekiranya tidak ada orang-orang mukmin yang mencintai keagungan-Ku, memakmurkan bumi-Ku dan masjid-Ku dengan shalat mereka, dan beristighfar di waktu sahur karena takut kepada-Ku, niscaya Aku turunkan azab-Ku..” (Al-Wasail 16: 92).

Keutamaan menyegerakan berbuka


Berbuka puasa adalah salah satu dari dua kegembiraan


Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :“Seorang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Rabbnya” (HR. Bukhari)
Menyegerakan berbuka berarti menghasilkan kebaikan
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
"Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka” (HR. Bukhari dan Muslim). 

 Menyegerakan berbuka berarti menyelisihi Yahudi dan Nashrani
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Agama ini akan senantisa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nashrani mengakhirkannya” (HHR. Abu Daud)
Keutamaan memperbanyak membaca Alqur'an


 Adalah ditekankan bagi seorang muslim yang mengharap rahmat Allah dan takut akan siksa-Nya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’anul Karim pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya. Karena Al-Qur’anul Karim adalah sebaik-baik kitab, yang diturunkan kepada Rasul termulia, untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan kepada umat manusia; dengan syari’at yang paling utama, paling mudah, paling luhur dan paling sempurna.


keutaman Qiyamul lail
Qiyamullail disunnahkan.Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan sabar, sabar itu balasannya syurga, Ramadhan adalah bulan santunan.


Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan: “Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa”. (HR At-Tirmidzi).Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir bulan Sya’ban, beliau saw bersabda: “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaungi. Bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa.
Jadi bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Beberapa keutamaan bulan Ramadhan adalah:
1. Bulan  untuk mencapai derajat taqwa.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).
2. Bulan diturunkannya Al Qur’an.
Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil) (QS Al Baqarah: 185).
3. Bulan yang paling utama, bulan penuh berkah.
Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at (HR At-Thabarani) . Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani).


4. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.
Rasulullah saw bersabda: Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim). Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Muttafaqun ‘alaih). Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon-syaithon dibelenggu. (Muttafqun ‘alaih).
5. Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.
Rabb-Mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik.
Wallahua'lam bish-shawab

Memakai Mukena Yang Benar Dalam Shalat




Seorang muslimah sudah seharusnya memahami setiap
perkara penting yang menyangkut agamanya, 
terutama yang bersifat fardhu 'ain, seperti shalat.
Salah satu masalah yang terkait dengan shalat 

dan kurang mendapat perhatian dari sebagian 
muslimat adalah tentang pakaian di dalam shalat.
Masih banyak di antara mereka yang 
belum faham tentang pakaian yang baik
pada waktu shalat.

Sebagian besar ulama kita telah bersepakat bahwa busana
yang sesuai dengan syarat untuk menutup aurat wanita dalam
shalat adalah baju kurung beserta kerudung
(yang sekarang dikenal dengan mukena).Yang
dimaksud sebenarnya adalah menutup seluruh anggota badan
dan kepala.Seumpama baju yang dipakai cukup longgar
sehingga sisanya bisa digunakan untuk menutup kepalanya,
maka hal itu juga dianggap cukup.
Tidak ada perbedaan pendapat antara ulama salaf
(ulama terdahulu) dan sekarang. Pakaian yang sempit
yang membentuk anggota tubuh dan lekuk-lekuk tubuh
wanita tidak boleh dikenakan baik oleh pria maupun wanita,
namun larangan tersebut lebih keras terhadap wanita
karena terjadinya fitnah disebabkan mereka lebih besar.

Adapun  bila seseorang mengerjakan shalat dan menutup
auratnya dengan pakaian yang sempit tersebut maka
shalatnya tidak sah karena auratnya kelihatan dan
ia berdosa pula karena menggunakan pakaiannya
 yang sempit, dan bisa saja mengurangi salah satu
 amalan shalat disebabkan sempitnya pakaian tersebut,
selain itu  hal ini dapat mengundang fitnah
dan perhatian dari orang kepadanya terutama  wanita.

Oleh karenanya ia harus menutup tubuhnya dengan
pakaian yang luas dan menyeluruh menutupnya tidak
membentuk anggota-anggota tubuhnya serta tidak
mengundang perhatian oranglain. Sebaiknya pakaian
tersebut bukan merupakan pakaian yang tipis atau
tembus pandang, ia harus berupa pakaian yang menutup
tubuh wanita secara sempua hinggatidak terlihat sesuatu
dari tubuhnya.Hendaknya pula pakaian tersebut
tidak pendek yang hanya menutupi hingga betis atau
lengan dan tangannya dan tidak pula tembus pandang
sehingga tubuh atau kulitnya tidak nampak,
karena pakaian seperti ini tidaklah termasuk pakaian
yang menutupi.Sehingga seyogyanya muslimah
benar-benar memperhatikan busana
mereka ketika shalat dan terlebih lagi di luar shalat.


Imam Syafi’i berpendapat bahwa wanita muslimah harus
menutupi auratnya secara baik dan benar pada saat
menunaikan shalat,dimana pakaian yang dikenakannya
pada saat ruku’ atau sujud tidak memperlihatkan bentuk
tubuh dan pinggulnya serta bagian-bagian aurat lain yang sensitif.

Diriwayatkan dari Aisyah radhyallahu anha bahwa ia pernah
mengerjakan shalat dengan mengenakan empat lapis pakaian.
yang demikian merupakan amalan yang disunahkan 
dan jika diluar kemampuannya ada bagian yang terbuka
maka diberikan maaf baginya.

Imam Ahmad mengatakan: Secara umum para ulama
bersepakat tentang baju kurung dan kerudung ini. Sedang
yang memakai lebih dari keduanya adalah lebih baik dan
lebih menutupi”.

Dalilnya adalah dari hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah
radhiyallahu anha bahwa Rasulullah bersabda: ”Allah tidak 
menerima shalat wanita (yang telah mencapai usia) haidh 
kecuali jika memakai kerudung.”

Namun masih saja ada diantara kaum wanita yang melakukan
shalat sedangkan sebagian rambutnya atau sebagian lengan
dan kakinya masih terlihat. Maka menurut kesepakatan ulama
dia harus mengulang shalatnya ketika waktunya masih
tersisa ataupun sudah lewat.

Hadits lainnya adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh
Ummu Salamah bahwa beliau pernah ditanya: ”Baju apa yang 
digunakan oleh wanita untuk shalat?’ Dia menjawab’
(Wanita shalat dengan mengenakan kerudung dan baju 
kurung yang longgar yang bisa membungkus bagian
atas kedua telapak kakinya

dijelaskan pula oleh Imam Ahmad sebagai berikut:
Beliau ditanya : ”Bagaimana muslimah harus memakai 
busana ketika shalat?”Beliau menjawab:”Minimal
dia harus mengenakan kerudung dan baju kurung yang

bisa membungkus kedua telapak kakinya. Hendaklah
baju kurung itu longgar dan menutupi kedua kakinya”.

Dalam kitabnya Al-Umm Imam Syafi’i berkata: Kaum wanita 
harus menutupsegala sesuatu ketika shalat kecuali kedua 
telapak tangan dan wajahnya

Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: AKu pernah diberi 
oleh rasulullah kain Qibthiyahyang tebal, lalu kuberikan 
kepada istriku. Kemudian Nabi bertanya mengapa
kain itu tidak kamu pakai? kujawab : Ya, Rasulullah
kain itu kuberikan kepada istriku.Lalu Nabi bersabda: 
Suruhlah dia supaya memberi pelapis 
dibawahnya sebab saya khawatir kalau-kalau pakaian 
itu dapat mensifati besaya tulang-tulangnya” 
 (Hadits riwayat Ahmad).

Hadits ini menunjukkan bahwa perempuan itu wajib
menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian yang kiranya
kulit badan itu tidak nampak dari luar dan ini adalah
syarat bagi menutup aurat. Al-Muwwafaq berkata dalam
kitabnya Al-Mughni: Dan disunnatkan perempuan shalat
dengan memakai rukuh yaitu pakaian yang serupa
dengan kemeja tetapi sangat panjang sehingga dapat
menutup kedua tumit, dan berkerudung yang dapat
menutup kepala dan pundak dan jilbab (abaya) yang dapat
menutupi rukuhnya itu.

Al-Muwwafaq berkata : Pada umumnya ulama-ulama
sudah sepakat bahwa rukuh (mukena) kerudung dan lebih
dari itu adalah lebih baik dan lebih dapat menutup badan,
dan karena jika dia memakai jilbab, maka akan terpelihara
lah dia waktu ruku’dan sujud, karena pakaiannya
itu tidak mensifati dirinya, sehinggamenyebabkan
nampak pantat dan letak-letak auratnya.

dalil-dalil diatas dapat difahami bahwa seorang muslimah
harus mengenakan kerudung dan baju kurung ketika
shalat dan diusahakan agar busana tersebut cukup tebal
agar tidak menampakkan bagian-bagian tubuh yang
sensitif ketika ia ruku atau sujud selain itu baju kurung
itupun diusahakan panjang supaya bagian kedua telapak
kaki tidak akan menyembul/terlihat ketika shalat.Sayangnya
model mukena (busana shalat) yang kita dapati di pasaran
kebanyakan terbuat dari bahan yang tipis bahkan tembus
pandang sehingga syarat menutup auratnya tidak terpenuhi
karenaitu setelah kita tahu maka kita dapat mengenakan
pelapis dibawahnya agar terlihat tebal tidak membentuk
lekuk tubuh atau carilah bahan yang tebal dalam
membuat mukena.

Di era modern seperti sekarang ini banyak kita jumpai
berbagai macam model mukena, di antaranya ada yang
model terusan dan ada yang model potongan.
dua-duanya bisa di pakai untuk sholat asalkan bisa
dengan benar dalam memakainya.karena keduanya,
masing-masing  ada kekurangannya,  jika
memakainya tidak dengan cara yang baik dan benar.
hendaknya pula mukena tersebut terbuat dari bahan
yang tebal, jangan terlalu banyak bordir apabila suka
yang ada bordirnya. lebih bagus berwarna putih, suci,
dan bersih.

Bagaimana dengan mukena yang terbuat  dari
bahan parasit???
karena dihawatirkan  tembus pandang sehingga rambut,
kaki, dan kulit telapak tangan kita kelihatan, maka
sebaiknya kita memakai dalaman pada kepala kita dan
kaos kaki yang suci pada kaki kita.atau yang lebih aman
lagi jangan menggunakannya. dan pilihlah mukena yang
aman, tebal dan nyaman di pakai, sehingga ukurannya
pas dimuka dan rambut tidak menyembur keluar, pas
ukuran tanganyya, agar tidak terlihat lengan kita.pilihlah
mukena potongan yang ada lengannya sehinga ketika
mengangkat tangan saat takbiratul ihram,ruku', i'tidal,
dan sujud  bagian dalam tubuh kita tidak tampak.pas
juga panjang dan ukurannya agar ketika sujud kaki kita
tidak terlihat karena di sebabkan mukena kita kekecilan.
Wallahu a'lam Bish shawaab.

" Bila Waktu Telah Berakhir "



" Bila Waktu Telah Berakhir "
" (¸.•´(¸.•´.•♥•.¸.•*¨)¸.•*¨) "

Terlintas dalam benak hati yang selalu membayangi ...
Inilah jalan kita untuk mencari hakikat hidup sbenarnya ...
...Termakhtub dalam konsekuensi diri untuk meraih setitik Cahaya-Nya ...
Berusaha untuk tingkatkan Azzam agar gapai Cinta dan Ridho-Nya ...

Bagaimana kita akan merasa bangga dengan dunia yang fana ini ...
Penuh dengan hiasan semu yang kelak akan binasa bersama datang'a waktu ...
tiada satu kenikmatan yang akan kita bawah melainkan apa yang kita kerjakan .
Dialah teman sejati kita yang akan terus bersama "amal baik & buruk" kita ...

Langkahkan kakimu mengarungi samudera kehidupan ....
karena kita di sunia ini ibarat sang pengembara ...
Tiada masa untuk kita selalu berdiam dan berpangku tangan ....
Setiap apa yang kita perbuat akan di mintai pertanggung jawabkan ...

Akankah kita harus berpeluh kesah tentang semua ini ...
Yang bila di sadari semua ini hanyalah bayangan semu semata ....
Hanya Amalya kita yang baik yang akan senantiasa dekat dan bersemi di jiwa .
sepanjang masa kita melaksanakn dengan ikhlas hanya semata untuk ALLOH ....

Rapatkanlah langkah kita di jalan ALLOH ....
Jangan terlena dengan kenikmatan semu dan sesaat saja ...
karena tiada satupun akan terlepas dari yang namanya mati ...
Maka Tegapkan dan Songsong-lah Syurga bersama Ridho-Nya ...

fahamilah Ilmu Die'n-mu agar senantiasa selalu mekar dalam jiwamu ...
Yang selalu menemani dan menerangi setiap langkahmu di jalan-Nya ....
Al Fahmu Al Ikhlas Al Amal Al Jihad At Thoha serta kulitas Robbani-mu ....
Tegar Menuai Intisari permata hati ,bahwa yakinkan dirimu wahai Insan ....

Tak boleh takabbur dengan apa yang telah di berikan ...
Karena segalanya hanyalah titipan sang Ilaahi untuk kita ...
Yakinkan dirimu bahwa inilah ujian dan cobaan ALLOH untuk kita ...
Maka kita harus tetap Tawadhu dan Bersyukur atas segala-gala'nya ...

Ketakutan ini selalu membayangi dan menakuti setiap langkah ...
" Ketika Pintu Ampunan-Mu telah Kau Tutup "
Apa yang akan kita lakukan Bila waktu tiba'' berhenti seketika ?
Apa yang akan kita lakukan jika tiba'' semua kehidupan ini berakhir ?
Maka tiada lagi penyesalan yang perlu kita tangisi "percuma saja" ...

Di setiap batas dan waktu mencoba berserah diri ...
Di atas sajadah Indah penuh makna bersimpuh atas kehadirat-Mu ...
Mencoba Besyukur dan Bersujud akan di lakukan tuk memuja-Mu ...
Dengan mengatadahkan tangan aku memohon dan meminta kepada-Mu ...

Ya ALLOH ya ILAAHI ROBBI . . .
Ampunilah Kami semua "orang Muslim" dimanapun berada ...
Ampunilah kami yang selalu melupakan segala Nikmat dan Karunia-Mu ...
Ampunilah kami karena kecerobohan kami yang telah mencampakan Rizky-Mu .
Ampunilah kami krena keengganan kmi tuk menolong saudara'' kami yg lemah .
Ampunilah kami atas sgala kesombongan yang ada pada diri kami ini ...
Sungguh Hina dan Nista diri ini yang selalu bermaksyat dan selalu melupakan
segala kenikmatan-Mu di Dunia ini . . . ASTAGHFIRULLAH AL ADZIIM ...

(¯`v´¯)♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)
(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•`♥`•.¸.•`(​ ¯ `v´¯)(¯`v´ ¯)
`•.¸.•`.`•.¸.•`.____________.`​• .¸.•`.`•.¸.•`

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* JALAN YANG LURUS •♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

"Dan bahwa sesungguhnya inilah jalan-Ku (agama Islam) yang betul lurus, maka hendaklah kamu menurutnya dan janganlah kamu menurut jalan-jalan (yang lain dari Islam), kerana jalan-jalan (yang lain itu) mencerai-beraikan kamu dari jalan ALLOH, Dengan yang demikian itulah ALLOH perintahkan kamu, supaya kamu Bertakwa."(QS.Al-An'aam :153)

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Desi Dwi Jayanti *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Jumat, 08 Juli 2011

Bidan Masa Kini……………………

Peran Bidan…

Peran Bidan Tak Sekedar Kesehatan Reproduksi

JAKARTA–MIOL: Peran bidan kini tidak lagi terbatas pada penanganan kesehatan reproduksi ibu saja, tetapi ia harus mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat pedesaan untuk terlibat di kesehatan komunitasnya.
Masyarakat pedesaan harus diposisikan sebagai mitra dalam kegiatan pengawasan kebutuhan gizi, kesehatan lingkungan, penyakit menular dan penanganan akibat bencana. Hal itu disampaikan Direktur Bina Kesehatan Ibu Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Sri Hermiyanti di Jakarta, Kamis (29/3), dalam panel diskusi Pendidikan Kebidanan Berorientasi Komunitas. Acara diskusi ini diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan. Menurut Sri, minimal satu tenaga bidan akan ditempatkan di setiap desa di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Desa Siaga. Sehingga, dibutuhkan sekitar 69.957 bidan untuk desa dengan jumlah yang sama. Bidan akan menjadi salah satu komponen Desa Siaga untuk ditempatkan di pos-pos kesehatan desa. Setiap bidan diharapkan akan memiliki dua orang kader untuk mendampinginya di pos kesehatan desa. Sri menambahkan bahwa tenaga bidan hendaknya dilengkapi dengan pengetahuan kepemimpinan dan manajerial untuk menjalankan fungsi pemberdayaan melalui kemitraan tersebut. Ketua YPKP Goelardi menambahkan bahwa bidan-bidan yang mereka latih juga dibekali dengan materi-materi kesadaran gender agar dapat memperhatikan kebutuhan ibu hamil. Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Harni Koesno mengatakan bahwa saat ini ada 30.236 desa yang memiliki bidan. Ini berarti 43,22 persen dari total desa yang membutuhkan bidan. “Di luar angka itu, desanya kosong bidan,” kata Harni. Ia juga menambahkan 50 persen kelahiran di Indonesia masih ditangani oleh bidan dan lima persen oleh dokter. Tetapi, ada 32 persen kelahiran yang masih ditangani oleh dukun bayi. Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IBI dan IMPACT tentang Penempatan Bidan di Desa 2006 disimpulkan bahwa persalinan yang didampingi oleh bidan atau tenaga kesehatan berpengalaman akan berpengaruh pada rendahnya angka kematian ibu (AKI). Tetapi, penelitian tersebut juga menemukan bahwa bidan di lapangan berhadapan dengan kondisi poliklinik desa yang sangat tidak layak, begitu pula dengan sarana rujukan dan ketersediaan peralatan. Selain itu, Harni mempertanyakan sejauh mana bidan diikutsertakan dalam perencanaan kebijakan tentang kesehatan. “Bidan harus diikutsertakan dalam perencanaan kebijakan,” katanya. Dalam kesempatan terpisah, ahli kesehatan reproduksi dan AIDS Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Roy Tjiong mengatakan bahwa kehadiran tenaga terlatih dalam proses persalinan adalah solusi yang paling efektif dalam upaya menurunkan AKI. “Kehadiran dukun bersalin justru menjauhkan ibu hamil dari sistem rujukan karena semakin banyak orang yang harus dikonsultasikan untuk mengambil keputusan sampai akhirnya terlambat,”
Diterbitkan di: on Juli 2, 2007 at 6:44 am  Komentar Dimatikan  

NI baRu BidaN

Keluarga Bidan Teladan 2006 Luh Putu Kertiasih A.Md. Keb Beras Merah Menu Utama Keluarga
Oleh arixs
Senin, 06-November-2006, 12:55:50 426 klik
PUSKESMAS sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dalam sistem kesehatan nasional. Tak hanya itu, sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia yang melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), puskesmas memerlukan tenaga medis yang andal serta inovatif, agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara optimal.
Hal itulah yang menjadi kunci utama bidan peroleh predikat bidan puskesmas teladan se-propinsi Bali, Luh Putu Kertiasih, A.Md. Keb dalam menjalankan visi misinya di Puskesmas II Denpasar Timur. Bersama seluruh bidan puskesmas di Bali, Luh Kertiasih mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan tingkat nasional 2006. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya menjalankan tugas sebagai tenaga medis, ia terpilih menjadi wakil bidan puskesmas teladan propinsi Bali yang ikut dalam kegiatan shilaturahmi bersama presiden, 16 Agustus 2006, di Istana Negara, Jakarta.
Lomba tenaga medis teladan tersebut diselenggarakan Departemen Kesehatan Nasional. Masing-masing propinsi memilih empat tenaga medis puskesmas, yakni bidan, sanitarian, ahli gizi, dan dokter. Untuk Provinsi Bali, bidan teladan diraih Luh Putu Kertiasih dari Denpasar, sanitarian teladan diraih I Nengah Suarsana dari Karangasem, ahli gizi diraih Ni Nyoman Sudiati dari Klungkung, dan dokter teladan diraih A.A Ayu Agung Chandrawati dari Denpasar.
Dalam lomba tersebut ada empat kriteria penilaian, yakni bagaimana menjalani tugas sebagai insan profesi, insan masyarakat, manajerial, dan tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kertiasih mengabdi di Puskesmas II Denpasar timur sejak tahun 1989. “Dari awal menjadi tenaga medis, saya sudah mengabdi di puskesmas ini,” ungkapnya. Pelayanan yang ia berikan tak hanya sebatas program KB, namun ia juga aktif memberikan pelayanan gizi melalui posyandu. Seperti kebiasaannya dalam keluarga mengonsumsi nasi beras merah, ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu memberikan makanan bervarisasi tiap hari, termasuk bubur dari beras merah. “Beras merah menjadi menu utama keluarga tiap hari. Selain menambah nafsu makan anak, vitamin B1 yang terkandung di dalamnya juga dapat mempercepat pertumbuhan,” katanya. Sejak tahun 1997, Kertiasih mengaku telah mengganti makanan pokok keluarganya dengan beras merah. “Agar warnanya tak terlalu merah, saya campur dengan beras putih. Misalnya beras putih satu kilogram, beras merah seperempat kilogram,” ujarnya. Kebiasaan mengonsumsi beras merah muncul saat ia mendapat kiriman beras merah dari kampung kelahirannya di Tabanan. Ternyata hal itu membawa dampak positif terhadap nafsu makan anaknya. “Dengan nasi dari beras merah, nafsu makan anak yang semula kurang menjadi lebih banyak,” akunya. Dibandingkan beras biasa, harga beras merah per kilo nya lebih mahal. Untuk per kilo beras merah, Kertiasih mengaku harus merogoh kocek Rp 7500.
Luh Putu Kertiasih berasal dari keluarga petani. Namun sejak kecil cita-citaya bukan menjadi insinyur pertanian, ia lebih tertarik menjadi seorang tenaga medis. Sejak kecil sikap mandiri sudah di ajarkan kedua orangtuanya. Hal ini dapat terlihat ketika ia duduk dibangku SD, ia dibolehkan tinggal dan menetap di tempat saudaranya di banding ikut orangtuanya. “Sejak SD saya tinggal bersama kakak di Jembrana. Saya mampu menjalani hidup tanpa orangtua,” akunya.
Di sinilah cita-citanya menjadi tenaga medis muncul. “Suatu ketika saya menderita gatal-gatal disekitar kaki. Karena lukanya memerlukan perawatan intensif, maka hampir tiap hari saya ke puskesmas. Dari sinilah saya bisa belajar banyak hal mengenai kesehatan. Cita-cita itu pun akhirnya muncul,” ujarnya.
Ia mewujudkan angan-angannya menjadi tenaga medis dengan melanjutkan sekolah di Sekolah Perawat Kesehatan Denpasar tahun 1987. “Saya kira tiga tahun sekolah perawat, sudah mampu mengambil gelar bidan. Ternyata tak semudah itu. Tapi saya cukup puas, karena lulus SPK, SK saya untuk menjadi PNS tiba. Saya pun mengabdi di Puskesmas II, Denpasar Timur. Turunnya SK itu akhirnya membuat saya membatalkan melanjutkan pendidikan D1 Kebidanan,” ujarnya.
Rasa kecewa bercampur senang berkecamuk dalam hati perempuan kelahiran Tabanan, 27 Juli 1967, ini. Karena gagal masuk kebidanan, Kertiasih memutuskan untuk menikah. Ia pun disunting lelaki asal Buleleng, Ketut Sudarma. Hari pertama menjadi perawat di puskesmas membuat Kertiasih bangga meski pun cita-citanya meraih gelar bidan kandas. Tapi semangatnya tak pernah luntur, melalui buku atau bertanya dengan bidan dan dokter senior ia mampu mempertajam pengetahuannya dibidang kesehatan.
Pelayanan pertama yang ia lakukan adalah menjadi pembina program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di beberapa UKS yang terletak di kawasan Puskesmas II Denpasar Timur. Tahun 1997, kesempatan melanjutkan D1 kebidanan akhirnya terwujud. “Saya memilih sekolah Akademi Kebidanan di Singaraja,”akunya. Untuk mematangkan kemampuannya, tahun 2002 Kertiasih mengikuti pendidikan di Poltekes Denpasar jurusan kebidanan.
Pengalaman kerja sebagai tenaga bidan mampu membuatnya lebih dekat dengan masyarakat. “Kami rutin mengadakan kunjungan ke masyarakat khususnya yang mempunyai masalah kehamilan. Terkadang jika pasien rutin memeriksakan kehamilan di puskesmas, tiba-tiba tak datang berkunjung, kami langsung mengadakan pemantauan, mencari permasalahan kenapa pasien tak lagi memeriksakan kehamilannya,” ungkap Kertiasih.
Bertugas di daerah perkotaan tak berbeda tingkat kesulitannya dengan bidan desa. Mobilitas penduduk yang tinggi merupakan kendala bagi Kertiasih dalam menjalankan tugas. “Misalnya, karena sebagian besar penduduk kota adalah pendatang, terkadang alamat pasien berpindah- pindah, sehingga kami sulit melakukan pemantauan kesehatan,” ungkapnya.
Kesibukan Kertiasih dibidang kesehatan, tak menjadi alasan untuk tak dekat dengan keluarga. Hal itu dapat terlihat ketika ia menjadi salah satu tenaga medis yang terpilih ikut ke Jakarta. “Meski itu kegiatan dinas, suami dan kedua anak saya ajak. Sambil rekreasi kelurga,” aku ibu dari Gede Suryawan Adiyasa dan Kadek Chandra Kusuma ini.
Sama seperti dirinya, sikap mandiri dan disiplin selalu ditanamkan untuk kedua anaknya. ‘Ketika saya dinas keluar kota, meski laki-laki mereka bisa memasak sendiri atau membersihkan rumah,” ungkapnya.
Ia tak merasa khawatir jika harus berpisah dengan keluarganya karena tugas keluar kota. “Sikap saling percaya selalu kami tanamkan. Dengan pendidikan agama dan budi pekerti yang kami ajarkan untuk anak-anak, saya percaya anak-anak mampu menjaga diri dari pergaulan bebas,” ungkapnya.
Bagi Kertiasih, waktu berkumpul keluarga tak harus diisi dengan kegiatan resfresing keluar rumah. Meski masing-masing anggota keluarga sibuk dengan aktivitas masing-masing, keharmonisan keluarga ini muncul saat sore tiba. “Di pagi hari kami memang sibuk, namun waktu keluarga selalu ada ketika sore hari. Kami selalu membuat kegiatan di rumah yang menyenangkan, misalnya dengan bercerita, kegiatan memasak atau saling curhat. Jadi tiap hari selalu ada waktu untuk berkumpul dengan mereka,” akunya. —lik
Luh Putu Kertiasih, A.Md. Keb.
Luh Putu Kertiasih dan keluarga
Diterbitkan di: on Juli 2, 2007 at 4:57 am  Tinggalkan sebuah Komentar  

Apa Siy KIA Ntu???…….

Kesehatan Ibu dan Anak
Bidan-bidan dalam masyarakat Sumatera secara tradisional memberi dukungan medis dan emosional kepada perempuan dalam komunitas mereka, menguatkan hubungan sosial sambil menghasilkan pendapatan untuk keluarga mereka sendiri. Klinik kebidanan dan pusat-pusat kesehatan ibu dan anak (Posyandu) memainkan peranan yang besar bukan hanya dalam memastikan bahwa ibu hamil dan balita memperoleh perawatan tetapi juga memberi tempat di mana para ibu bisa bertemu dengan ibu-ibu yang lain dan mendiskusikan isu-isu yang tidak dapat dibahas dimuka umum.
Pada waktu tsunami banyak klinik-klinik kebidanan dan posyandu yang hancur. Sebuah kajian yang dilaksanakan di Meulaboh di bulan Pebruari 2005 menemukan bahwa terdapat 16 bidan yang tewas dan 44 orang yang menjadi korban langsung tsunami. Karena bidan-bidan ini membantu sekitar 10 – 35 kelahiran per bulan, mereka memainkan peran yang vital di bidang kesehatan untuk sekitar 500 – 1.500 keluarga per bulan. Tim kajian juga bertemu dengan banyak ibu yang memiliki balita yang tinggal di kamp-kamp pengungsi dan mengidentifikasi kebutuhan mendesak akan dukungan emosional dan informasi mengenai nutrisi, ASI, dan perkembangan balita.
Banyak bidan yang bekerja paruh waktu di puskesmas-puskesmas pemerintah atau pos kesehatan kabupaten, tetapi karena rendahnya gaji dan tingginya keinginan banyak ibu-ibu untuk mendapatkan perawatan kesehatan reproduksi pribadi, usaha sampingan ‘di rumah’ menjadi suatu norma. Beberapa bidan hanya bekerja di klinik-klinik swasta di rumah, yang menjadi sumber pendapatan utama mereka dan memberikan layanan kesehatan utama bagi kebanyakan ibu-ibu dalam masyarakat mereka. Klinik-klinik ini banyak yang hancur bersama dengan struktur-struktur yang lain di desa di mana para bidan tinggal dan bekerja. Kebanyakan klinik-klinik ini memerlukan perbaikan-perbaikan dasar termasuk membangun kembali dinding, atap yang baru, pengecatan, pembersihan sumur-sumur, pengadaan perabotan, drainase, dll.
Mercy Corps telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat di Meulaboh dalam pengembangan rancangan awal proyek ini. Selain itu, mitra-mitra yang lain adalah UNICEF, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan JHPIEGO, sebuah unit kesehatan teknis yang berasosiasi dengan John Hopkins University.
Kegiatan-kegiatan program mencakup:
dukungan materi (peralatan kebidanan, peralatan tambahan, dan pasokan);
dukungan finansial (kontrak perbaikan dan pembangunan kembali klinik);
dukungan psikososial (pertemuan kelompok setiap 2 minggu);
program penyegaran kesehatan dan pelatihan psikososial;
sesi-sesi kesehatan yang dipimpin oleh bidan (untuk ibu-ibu yang memiliki balita).
Sejauh ini semua bidan telah diberikan sesi bimbingan. Alasan di balik ini adalah untuk membuat para bidan mampu mengatasi kesedihan mereka sendiri sebagai akibat dari tsunami dan oleh karenannya mereka akan lebih siap dalam menangani kesedihan klien mereka. Para bidan juga dikirim selama dua minggu untuk mengikuti kursus penyegaran ketrampilan yang intensif karena banyak dari mereka yang tidak terbiasa dengan praktek-praktek yang baru karena mereka sudah tamat pendidikan sejak lama. Mercy Corps telah membangun 20 BPS (Balai Praktek Swasta), dan dalam minggu-minguu ke depan akan mulai membangun 20 lagi.
Diterbitkan di: on Juli 2, 2007 at 4:21 am  Tinggalkan sebuah Komentar  

Ehm…Bidan DeLiM@!

KERJASAMA PROGRAM BIDAN DELIMA
Bertempat di Hotel Intercontinental MidPlaza, Jumat (10/6) lalu, Johnson & Johnson Indonesia bersama JHPIEGO (afiliasi dari John Hopkins University) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menandatangani kesepakatan guna mendukung program Bidan Delima, yaitu quality recognition program untuk para bidan praktik swasta. Bidan Delima ini nantinya akan mendapat pengakuan dan akan dipromosikan sebagai bidan berkualitas berpredikat standar nasional.
Nota kesepakatan ditandatangani Presiden Direktur Johnson & Johnson Indonesia, Mr. Swami Raote, Deputy Team Leader STARH Program-JHPIEGO, Ms. Nancy Caiola, dan Hj. Harni Koesno, Ketua Umum Pengurus Pusat IBI. “Kerjasama ini merupakan wujud komitmen kami untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi di Indonesia,” kata Swami.
Bidan Delima adalah Bidan Praktik Swasta (BPS) yang mendapat pengakuan dari organisasi IBI sebagai bidan yang menjalankan pelayanan berkualitas. Saat ini terdapat 76.000 bidan di Indonesia, 24.500 di antaranya BPS. “Dari jumlah tersebut, baru 1,196 BPS yang telah mendaftarkan diri mengikuti pelatihan program Bidan Delima, 743 di antaranya telah dikukuhkan menjadi Bidan Delima,” ujar Harni.
Diterbitkan di: on Juli 2, 2007 at 4:08 am  Tinggalkan sebuah Komentar  

lowongan Bidan niy

Sumatera Barat Butuh 600 Bidan
Selasa, 29 May 2007 11:52:12 WIB
Pusdiknakes,SumbarAnda bidan atau sedang menempuh pendidikan kebidanan? Tak salah pilihan anda, kebutuhan tenaga bidan di pelosok negeri terbilang tinggi. Provinsi Sumatera Barat saja, tahun ini membutuhkan 600 tenaga bidan untuk ditempatkan di Puskesmas dan Pos Kesehatan Desa, melayani proses persalinan dan mengawasi kesehatan ibu dan anak.
“Penambahan tenaga bidan itu sudah disampaikan ke Pusat, namun bupati dan walikota diminta mengisi peluang tersebut melalui APBDnya masing-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Syafitri, kemarin.
Pada 2006, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merekrut 34 tenaga bidan. Pihaknya kini mengajukan tambahan kebutuhan tenaga bidan pada rekrutmen Juli mendatang.
“Kita belum mengetahui berapa formasi CPNS bidan bakal dikabulkan pemerintah pusat, ,” katanya.
Ia mengakui, kebutuhan tenaga bidan cukup banyak. Sehingga Pemkab dan Pemkot disarankan merekrut dan menggaji melalui APBD. Pasalnya, pemerintah pusat lebih memprioritaskan perekrutan tenaga bidan untuk daerah terpencil dan sangat terpencil.
Saat ini Pemkab dan Pemko di Sumbar telah melakukan proses perekrutan. Namun, jumlahnya masih minim.
“Ketatnya persaingan mengisi kebutuhan tenaga bidan maka lulusan bidan harus meningkatkan kualitas dirinya, tugas mereka berat namun mulia,”

Bidan Tidak Diberi Izin Bekerja Di Luar Negeri




Sumatera Utara masih memerlukan lebih banyak tenaga bidan untuk ditempatkan di desa-desa. Karenanya bidan tidak diizinkan mengisi lapangan kerja di luar negeri.
Sumatera Utara masih memerlukan lebih banyak tenaga bidan untuk ditempatkan di desa-desa. Karenanya bidan tidak diizinkan mengisi lapangan kerja di luar negeri.

Kepala Seksi  Pendidikan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Dra Hj. Lily Damiyanti, M.Kes, mengatakan itu, Kamis (6/3).  Dihadapan 176 mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) dan Akademi Kebidanan (Akbid)  Harapan Mama, dia menyampaikan pidato mengawakil Kadis Kesehatan. Hari itu tengah diadakan acara  Capping Day (pemasangan topi perawat) Tahun Ajaran 2007/2008.

Disebutkan Lily Damiyanti, bidan sebagai garda terdepan tenaga medis untuk ditempatkan di desa-desa, khususnya wilayah pedesaan terpencil. Sampai saat ini jumlah  bidan masih sangat sedikit. Karenanya pemerintah  tidak memberi izin bidan bekerja diluar negeri. 

Kepada mahasiswa Akper dan Akbid, Lily Damiyanti, minta  agar tidak bersikap komersial dalam memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya keluarga miskin.
Dia juga minta  para mahasiswa Akper maupun Akbid dapat memanfaatkan  lahan praktek sebagai tempat mengembangkan kemampuan klinik. Itu merupakan manifestasi dari keterpaduan kemampuan nalar secara ilmiah, kemampuan psikomotor dan sikap yang pantas dilakukan oleh mahasiswa Akper dan Akbid.

Kata Lily, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran praktek di lahan praktek sangat ditentukan oleh kemampuan ketrampilan intelektual, interpersonal dan psikomotor dari para instruktur klinik yang membimbing praktek mahasiswa di lapangan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Akbid dan Akper Harapan Mama H. Faisal,  pihaknya telah banyak meluluskan perawat dan bidan terampil dan berprestasi.

Pada Capping Day ini juga diumumkan beberapa orang mahasiswa beprestasi. Dari Akper yakni Ali Wahyudi  Matondang (IP 3,56), Julianti (3,53), Sri Fransisca (3,46). Sedangkan ari Akbid yakni Efriani Ulpah Lubis (IP 3,88), Nurlaila Sinamo (3,84) dan Irma Yana (3,73). (m29) (ags

Sabtu, 11 Juni 2011

8 Manfaat Membaca


AddThis Social Bookmark Button
E-mailCetakPDF
Sungguh mengherankan mendengarkan kaum muslimin mengatakan bahwa mereka bosan membaca! Padahal membaca adalah salah satu hobi terbaik yang dimiliki oleh seseorang. Namun sungguh menyedihkan ketika mengetahui bahwa kebanyakan dari kita tidaklah diperkenalkan dengan buku-buku yang menakjubkan dunia. Ini adalah beberapa alasan bagi kita untuk memulai kebiasaan ini… sebelum Anda tertinggal di belakang dalam segala hal.
1. Membaca merupakan proses mental secara aktif. Tidak seperti duduk di depan sebuah kotak idiot (TV, Plasystation, dll), membaca membuat Anda menggunakan otak Anda. Ketika membaca, Anda akan dipaksa untuk memikirkan banyak hal yang Anda belum mengetahuinya. Dalam proses ini, Anda akan menggunakan sel abu-abu otak Anda untuk berfikir dan menjadi semakin pintar.
2. Membaca akan meningkatkan kosakata Anda.Anda dapat belajar bagaimana mengira suatu makna dari suatu kata (yang belum Anda ketahui) dengan membaca konteks dari kata-kata lainnya di sebuah kalimat. Buku, terutama yang menantang, akan menampakkan kepada Anda begitu banyak kata yang mungkin sebaliknya belum Anda ketahui.
3. Membaca akan meningkatkan konsentrasi dan fokus. Anda perlu untuk bisa fokus terhadap buku yang sedang Anda baca untuk waktu yang cukup lama. Tidak seperti majalah, internet atau email yang hanya berisi potongan kecil informasi, buku akan menceritakan keseluruhan cerita. Oleh sebab Anda perlu berkonsentrasi untuk membaca. Seperti otot, Anda akan menjadi lebih baik di dalam berkonsentrasi.
4. Membangun kepercayaan diri.Semakin banyak yang Anda baca, semakin banyak pengetahuan yang Anda dapatkan. Dengan bertambahnya pengetahuan, akan semakin membangun kepercayaan diri. Jadi hal ini merupakan reaksi berantai. Karena Anda adalah seorang pembaca yang baik, orang-orang akan mencari Anda untuk mencari suatu jawaban. Perasaan Anda terhadap diri Anda sendiri akan semakin baik. [Namun ingat, ikhlas tetap merupakan jalan untuk mencapai kesuksesan, dan berhati-hatilah dari sikap merasa bangga diri. Bersyukurlah selalu kepada Allah atas secuil pengetahuan yang Anda miliki].
5. Meningkatkan memori.Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jika Anda tidak menggunakan memori anda, Anda bisa kehilangannya. Teka-teki silang adalah salah satu contoh permainan kata yang dapat mencegah penyakit Alzheimer. Membaca, walaupun bukan sebuah permainan, akan membantu Anda meregangkan “otot” memori Anda dengan cara yang sama. Membaca itu memerlukan ingatan terhadap detail, fakta dan gambar pada suatu literatur, alur, tema atau karakter cerita.
6. Meningkatkan kedisplinan.Mencari waktu untuk membaca adalah sesuatu yang kita sudah mengetahuinya untuk dilakukan. Namun, siapa yang membuat jadwal untuk membaca buku setiap harinya? Hanya sedikit sekali. Karena itulah, menambahkan aktivitas membaca buku ke dalam jadwal harian Anda dan berpegang dengan jadwal tersebut akan meningkatkan kedisiplinan.
7. Meningkatkan kretivitas.Membaca tentang keanekaragaman kehidupan dan membuka diri Anda terhadap ide dan informasi baru akan membantu perkembangan sisi kreatif otak Anda, karena otak Anda akan menyerap inovasi tersebut ke dalam proses berfikir Anda.
8. Mengurangi kebosanan.Salah satu kebiasaan yang saya miliki adalah, apabila saya merasa bosan, maka saya akan mengambil buku dan mulai membacanya. Apa yang saya temukan dengan berpegang kepada kebiasaan ini adalah, saya menjadi semakin tertarik dengan suatu bahasan buku dan saya sudah tidak bosan lagi. Maksud saya, jika Anda merasa bosan, Anda akan merasa lebih baik dengan membaca buku yang bagus, bukan? Jika Anda ingin memecahkan rasa malas yang monoton, dan kehidupan yang tidak kreatif dan membosankan, maka pergi dan ambillah satu buku yang menarik. Bukalah halaman-halamannya dan jelajahi dunia baru yang penuh dengan informasi dan kecerdasan.
Terima kasih telah membaca.
Sumber: http://rachdie.blogdetik.com/2011/02/05/8-manfaat-membaca/

perbedaan itu rahmat


AddThis Social Bookmark Button
Cetak PDF
perbedaan_rahmatIbnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah mengatakan, “Ikhtilafuhum rohmah”, perbedaan ulama (dalam masalah fiqih) adalah rahmat. Beliau mengatakan hal ini dalam kitab beliau Lum’atul I’tiqod. Perkataan beliau di atas boleh jadi benar dari satu sisi, dan keliru ditinjau dari sisi yang lain.
Perbedaan itu rahmat bisa jadi benar jika ditinjau dari sisi usaha keras para ulama dalam berijtihad sehingga muncullah berbagai macam pendapat yang ada. Dari sisi ini kita dapat katakan bahwa perbedaan pendapat kala itu adalah rahmat. Jadi tinjauan yang benar ini dilihat dari sisi usaha keras para ulama yang melakukan ijtihad.
Namun jika yang dimaksud perbedaan adalah rahmat ditinjau dari sisi umat yang mengikuti berbagai macam pendapat, bisa jadi keliru. Ada yang ikut pendapat ulama A, Syaikh B, kyai C, dst, padahal ada di antara pendapat-pendapat tersebut yang jelas bertentangan dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sisi inilah dapat kita katakan tidak tepatnya mengatakan bahwa perbedaan itu rahmat. Tinjauannya adalah dari sisi umat yang ikut berbagai ragam pendapat. Karena beragam pendapat di tengah umat seperti itu membuat umat terpecah belah. Maka jelas perbeadaan saat itu bukanlah rahmat.
Jadi perkataan perbedaan itu rahmat dapat ditafsirkan benar dan keliru. Bisa saja perkataan tersebut disalah tafsirkan dan bisa jadi pemahamannya benar.
Yang benar adalah bersatu itu tentu saja lebih baik daripada mesti berbeda. Tetapi kita tidak bisa lepas dari perbedaan yang sudah jadi sunnatullah. Tinggal tugas kita mengikuti manakah yang sesuai ajaran Islam atau ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang jauh dari ajaran beliau, tentu kita tinggalkan.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud no. 4607, At Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42. At Tirmidizi mengatakan hadits ini hasan shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targhib wa At Tarhib no. 37)
Imam Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan,
أَجْمَعَ المُسْلِمُوْنَ عَلَى أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَتْ لَهُ سُنَّةُ رَسُوْلِ اللهِ : لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ
“Kaum muslimin telah sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.” (I’lamul Muwaqi’in, 2/282).
Wallahu waliyyut taufiq.

Reference:
Syarh Lum’atul I’tiqod (Ibnu Qudamah Al Maqdisi), Syaikh Sholeh bin ‘Abdil ‘Aziz Alu Syaikh (Menteri Agama Saudi Arabia), terbitan Darul Kautsar, 2008.

@ Soeta Airport - Jakarta, 15 Jumadats Tsaniyah 1432 H (18/05/2011)
www.rumaysho.com

Tambahkan Komentar Baru

Showing 3 comments

Urutan tampil   Subscribe by email   Subscribe by RSS
  • Tommimarsetio 05/23/2011 09:44 AM
    Tp kenyataan yg sbnrnya terjadi adalah bnyk kalangan menganggap kalimat "Perbedaan itu adalah rahmat" adalah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sehingaa bnyk ustadz2 masa kini yg ga mengerti ilmu hadits menyebutkan kalimat ini pd khutbah2 Jum'at dan menisbatkannya pada Rasulullah. Pd akhirnya umat pun bnyk yg menganggap remeh masalah ikhtilaf ini ustadz.
  • Abu Abdillaah 05/23/2011 07:23 AM
    Assalaamu'alaykum... Ustadz, ada yang mengatakan bahwa pernyataan perbedaan diantara umat ini adalah rahmat merupakan hadits nabi. Apakah memang ada hadits yang menyatakan seperti itu? Bagaimana kedudukan haditsnya?
  • Wa'alaikumus salam. Kalau itu disebut hadits nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka itu adalah hadits yg lemah.

Reactions

  • irfanhariansyah 05/19/2011 02:35 PM
      From  twitter
    RT @blogustadz: Ustadz Abduh: Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA
  • raksakaindra 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    Ust. Abduh: Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA
  • tokoihya 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter One more retweet from nurmansusanto
    Mengenal Islam Perbedaan Itu Rahmat: Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah mengatakan, “Ikhtilafuhum rohmah”, per... http://bit.ly/iky5aY
  • aboeaswad 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    Perbedaan Itu Rahmat: Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah mengatakan, “Ikhtilafuhum rohmah”, perbedaa... http://bit.ly/iRfxkA *rumaysho
  • blogustadz 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    Ustadz Abduh: Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA
  • abu_ibni_ummihi 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    assalamu'alaikum --> Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA #rumaysho
  • heriwisnu 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA
  • mudha 05/19/2011 07:13 AM
      From  twitter
    Perbedaan Itu Rahmat http://bit.ly/iRfxkA #rumayshocom